Monday
Mengapa ya orang itu kuatir? dan kayaknya ayat yang berkata “jangan kamu kuatir sebab burung di udara Tuhan pelihara…” udah tidak mempan lagi…hahahaha gue nyengir ketika anak sekolah minggu nyeletuk “kita kan bukan burung”…tapi entah kenapa gue jadi kepikiran dengan celoteh anak itu. Mungkin ada benarnya, memang JC hanya memakai burung dan rumput sebagai perumpamaan. Tapi melihat penjelasan JC bahwa Allah Bapa sanggup menyediakan kebutuhan kita yang utama (makan, pakaian dll) lalu bagaimana dengan kebutuhan kita yang sekunder? Bukannya justru yang sekunder itu yang sangat menggoda? Dan bahkan membungkus kebutuhan utama, sehingga kita ini sepertinya banyak maunya.
Bisa jadi JC kemudian menganjurkan agar kita mencari Kerajaan Allah, agar kita tidak terjebak dalam segala keinginan kita. Dengan kata lain JC ingin mengatakan jangan macem2lah, ikuti perintah Bapa saja.
Sebenarnya gue bisa saja tidak kuatir, kalau gue berpikir secara sederhana, seperti makan nasi + tempe. Tapi celakanya keinginan untuk makan pizza + hamburger selalu muncul. Kemudian JC berkata: “Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” hahahahaha apakah sama dengan artinya kalo makan pizza + hamburger boleh, tapi jangan sering2, karena duit bisa habis, terus besok makan apa?
Apakah mencari Kerajaan Allah akan membuat kita jadi sederhana? Ehm kesederhanaan memang membuat kita jadi pasrah, dan tidak takut dan kuatir lagi, karena pasrah membuat kita jadi fokus ke JC. Tapi sekali lagi apakah ini akan bertahan lama? Karena terus terang gue ga bisa menahan terlalu lama untuk bisa menikmati kebutuhan sekunder…
| 4:23:00 PM
[stories]
[tag]
[contact]
[archive]
Monday
Mengapa ya orang itu kuatir? dan kayaknya ayat yang berkata “jangan kamu kuatir sebab burung di udara Tuhan pelihara…” udah tidak mempan lagi…hahahaha gue nyengir ketika anak sekolah minggu nyeletuk “kita kan bukan burung”…tapi entah kenapa gue jadi kepikiran dengan celoteh anak itu. Mungkin ada benarnya, memang JC hanya memakai burung dan rumput sebagai perumpamaan. Tapi melihat penjelasan JC bahwa Allah Bapa sanggup menyediakan kebutuhan kita yang utama (makan, pakaian dll) lalu bagaimana dengan kebutuhan kita yang sekunder? Bukannya justru yang sekunder itu yang sangat menggoda? Dan bahkan membungkus kebutuhan utama, sehingga kita ini sepertinya banyak maunya.
Bisa jadi JC kemudian menganjurkan agar kita mencari Kerajaan Allah, agar kita tidak terjebak dalam segala keinginan kita. Dengan kata lain JC ingin mengatakan jangan macem2lah, ikuti perintah Bapa saja.
Sebenarnya gue bisa saja tidak kuatir, kalau gue berpikir secara sederhana, seperti makan nasi + tempe. Tapi celakanya keinginan untuk makan pizza + hamburger selalu muncul. Kemudian JC berkata: “Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” hahahahaha apakah sama dengan artinya kalo makan pizza + hamburger boleh, tapi jangan sering2, karena duit bisa habis, terus besok makan apa?
Apakah mencari Kerajaan Allah akan membuat kita jadi sederhana? Ehm kesederhanaan memang membuat kita jadi pasrah, dan tidak takut dan kuatir lagi, karena pasrah membuat kita jadi fokus ke JC. Tapi sekali lagi apakah ini akan bertahan lama? Karena terus terang gue ga bisa menahan terlalu lama untuk bisa menikmati kebutuhan sekunder…
| 4:23:00 PM