just cross my mind
Wednesday

Cerpen II


Bar itu tampak seperti biasanya. Tampak Gadis duduk di depan seorang bartender. Mereka tampak lagi asyik ngobrol, bartender sering kali menambahkan minuman kepada Gadis. Sementara Gadis tampak riang dan lepas, sekali-sekali terdengar tawanya yang keras.

“Hahaha yang ini lebih lucu lagi, Nyo”, ujar Gadis sambil memberi isyarat agar Bartender menambah minumannya.

“Apa?” ujar Sinyo sang bartender itu sambil asyik bergoyang mengikuti irama lagu yang sedikit ngebeat.

“Si Indra …hahaha…selama beberapa bulan ini dia lagi disandera cewenya” ujar Gadis yang kadang tidak bisa menahan tawanya “Gue tahu pas telpon dia…yang angkat pembokatnya, terus pembokatnya cerita kalo mereka waktu sebelum pergi sempet berantem dan nama gue disebut-sebut…hahaha…kayaknya cewenya cembokur sama gue…hahaha…cembokur!!”

“Gimana ga cembokur, nah lu sama Indra hampir tiap malem kan ke sini” ujar Sinyo kali ini menggerak2kan tangannya seolah2 sedang main piano.

“Hahaha maksud lu gue selingkuh sama Indra” jawab Gadis “hahaha bisa ngelawak juga lu ya Nyo..hahaha”

“Eh bentar ya gue tinggal…ada pelanggan tuh” ujar Sinyo sambil menuju ke pelanggan yang baru datang “eh lu udah dong minumnya…kebanyakan tuh”

“Oke deh….bravo…buat pelawak kita…hahaha” ujar Gadis sambil bertepuk tangan.

Beberapa saat kemudian Sinyo kembali dan mendapati kepala Gadis sudah nempel di meja bartender. Sambil tersenyum Sinyo mengambil gelas Gadis dan mengelap meja. Namun mata Sinyo melihat sebuah tulisan di meja. Sepertinya ditulis Gadis dengan ujung jarinya tadi. Agak sulit Sinyo membacanya karena sudut pandangnya terbalik

“Ehm…sepertinya sebuah nama…duh ga kebaca nih” kata Sinyo dalam hati, “Gadis…Gadis…mau kibulin gue ya”



Sementara Indra sedang sibuk mencari paspornya, karena dia mau pulang ke Jakarta. Dan Dina, pacarnya, ikut membantu dengan perutnya yang sudah sedikit keliatan berisi.

“Tenang dong mas,” goda Dina,”Jangan grogi gitu..mentang-mentang mau ketemu pacarnya”

“Din, kamu tuh apa-apaan sih?!” seru Indra,”Ini kan bener-bener urusan penting. Lagian kita sudah terlalu lama disini.”

“Iya iya…ga usah pake sewot gitu” bales Dina “Sekalian ya mas nanti kita segera menikah di Jakarta”

“Tentu lah” ujar Indra “Entar apa kata bonyok lu kalo liat perut lu tuh”

Kemudian Indra menempelkan telinganya di perut Dina dengan mesra. Tak sadar mata Dina berair, Dina teringat ketika kemarin menemukan secarik kertas di saku celana Indra, yang berisi coret-coretan “Gadis gue kangen banget ama lu!!!” Dina mencoba menahan air matanya, meski selalu saja terbayang sesuatu yang pahit bakal terjadi pada dirinya.



Pagi itu, tampak bapak dan ibunya Gadis sudah siap pergi ke kantor, keduanya adalah pegawai negeri. Sementara Gadis masih tertidur di kamarnya. Ternyata suara jam beker tidak mampu membangunkannya. Baru kemudian sekitar jam 12 siang Gadis terbangun.

“Hah!!...jam 12!” seru Gadis kaget “Wah bisa dipecat nih…tapi…aduh pala gue kok berat banget nih…”

Dilihatnya ada kertas memo kecil di dekat jam beker. Lalu dibacanya.

“Pagi sayang, mama sengaja ga bangunin. Pinter ya udah mulai mabuk2an. Semalem Sinyo yang nganterin, bikin kaget orang serumah aja. Siap-siap aja entar malam denger omelan papamu. Di lemari ada nasi goreng. Mama”

“Hihihihi makasih ya mamaku sayang” ujar Gadis dengan senyum nakalnya “Ehm entar malem kemana ya?”



Malam itu terasa dingin. Gadis seperti biasa sudah menempati tempat duduknya di bar “ Sudi Mampir”. Tapi kali ini tak segelas pun minuman yang diteguknya. Gadis hanya memandangi Sinyo yang dengan lincah melayani tamunya. Tak beberapa lama kemudian Gadis memberi kode tangan kepada Sinyo, bahwa dia mau cabut dari bar itu.

Gadis melangkah perlahan meninggalkan bar “Sudi Mampir”. Tiba-tiba dia menghentikan langkahnya ketika berada di depan wartel, tempat dia pernah menelpon Deden. Diperiksanya dompetnya, ada 3 lembar cepe ceng. Cukuplah buat nelpon Deden di New York. Baru saja Gadis mau masuk ke wartel tiba-tiba ada suara yang memanggilnya

“Gadis…” kata orang yang ada di dalam mobil yang diparkir pas di depan wartel.

“Siapa ya?” ujar Gadis kaget, mencoba mencari dari mana suara itu berasal.

Orang itu diam dan tersenyum, lalu keluar dari mobil menghampiri Gadis.

“Deden…” desah Gadis, hampir saja dompetnya terlepas dari tangannya.

“Ehm kau mau ikut aku?” ajak Deden,”Kita cari tempat biar bisa ngobrol kayak dulu”

Tak lama kemudian Gadis dan Deden sudah berada di dalam mobil dan meluncur kembali ke jalanan. Sementara Sinyo rupanya sempat melihat mereka dari depan bar-nya.



Seminggu kemudian, hujan turun deras pada malam itu. Dan bar “Sudi Mampir” tampak sepi. Indra melangkahkan kakinya masuk ke dalam bar, dan langsung mencari tempat di dekat bartender.

“Alo my man!!” seru Sinyo sambil memberikan gelas dan minuman favorit Indra, “Busyet masih hidup lu!”

“Hehehe…” sahut Indra dingin,”Gadis kemana ya? Di rumahnya kok ga ada? Masih sering ke sini kan?”

“Gadis…udah seminggu ga kesini…” sahut Sinyo,”Kayaknya udah kecantol cowo lain kali”

“Maksud lu apa?” tanya Indra serius

“Ehm kayaknya gue terakhir liat dia pergi naik mobil sama cowo di depan wartel deket bar gue itu…dan….lho Dra mau kemana?!” seru Sinyo kaget melihat Indra langsung pergi dari bar-nya.

Indra segera melajukan mobilnya dengan kencang. Pikirannya berkecamuk, mencoba menebak-nebak kemana Gadis pergi dan dengan siapa Gadis pergi.



Dinginnya malam tak membuat Deden dan Gadis berhenti untuk berenang di kolam renang yang ada di komplek hotel itu.

“Ehm Dis…aku besok harus kembali ke New York,” kata Deden mulai serius,”Gue senang banget kalo kita bisa bersama-sama lagi seperti ini di lain waktu dan dalam wktu yang lebih lama”

“Oh…” seru Gadis tertahan,”Tentulah..kok ngomongnya gitu sih?”

“Ehm Den…sebenarnya ada apa sih?” tanya Gadis,” Soalnya gue perhatiin lu kayaknya ada sesuatu yang lu sembunyiin deh”

“Aku rasa kamu udah tahu apa yang aku inginkan,” jawab Deden,”dan kamu udah jawab dulu…tapi sekarang aku selalu menunggu jika saja jawabanmu itu berubah.”

Gadis terdiam, merenungi ucapan Deden.

“Eh hari sudah malam nih, aku antar kamu pulang ya,” ajak Deden,”Aku besok berangkat pagi, soalnya pesawatnya berangkat jam 9 pagi”



Tampak Gadis belum tidur, matanya masih memandang ke langit-langit. Pikirannya masih dipenuhi ucapan Deden. Mamanya yang memperhatikan gerak-gerik putrinya lalu menemaninya di kamar.

“Gimana sih Ma…caranya membaca keinginan kita yang paling dalam?” tanya Gadis sambil merubah posisi tidurnya dengan meletakkan kepalanya ke paha Mamanya.

“Ehm paling dalam? Itu sangat susah sekali sayang,” jawab Mama Gadis sambil mengelus-elus kepala Gadis,”Tapi terkadang yang ada di paling dalam itu justru keluar dengan sendirinya dan bisa jadi keluar tanpa kita sadari…seperti tahu-tahu kita menyebutkan sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan…kira-kira seperti itulah…Dis…Gadis….”

Ternyata Gadis sudah tertidur lelap. Lalu Mamanya dengan pelan membetulkan posisi tidur Gadis dan menyelimutinya.

Tiba-tiba Mama Gadis dikagetkan dengan Papa Gadis yang ternyata ikut mendengarkan pembicaraan ibu dan anak.

"Ternyata Gadis sama persis kayak kamu, Ma" ujar Papa Gadis

"Aduh Papa nguping ya" sahut Mama Gadis sedikit kaget,"Sok tahu ah."

"Sok tahu gimana?!" seru Papa Gadis,"Kamu inget ga? kalo aku ga mati-matian mohon cintamu, pasti kamu sudah nikah sama pencandu narkoba yang selalu kamu bilang baik itu."

"Kamu tuh ga bisa bedain mana cinta dan mana suka, mana teman dan mana pacar,...ya seperti Gadis sekarang kebingungan." Papa Gadis nyerocos sendirian, sementara Mama Gadis pura-pura masuk ke dalam kamar.

"Moga-moga Gadis bisa melalui kebingungannya dan mendapatkan yang terbaik," seru dalam hati Mama Gadis saat berbaring di kamarnya.



Besok paginya Gadis bersiap-siap hendak ke bandara, mendadak Indra datang ke rumahnya.

“Indra!!” jerit Gadis riang, “Baru datang ya.”

“Iya…jalan yuk” ajak Indra

“Ehm mau kemana pagi-pagi?” tanya Gadis gelagapan,”Kayaknya aku ga bisa nih”

“Ayolah gue cuma sehari nih di Jakarta,” paksa Indra, “ tega lu gue datang dari jauh juga.”

Gadis sangat kebingungan, di satu sisi dia tidak mau kehilangan Indra sebagai sahabatnya, sementara di sisi yang lain dia juga tidak mau mengecewakan Deden. Sempat terlintas bahwa jika ia bertemu Deden maka dia sendiri bingung dengan jawaban apa yang harus di berikan kepada Deden. Gadis merasa terjebak dalam jeratan "cinta unik" di antara dia dan 2 sahabatnya yang sangat dicintainya.

"Baiklah Dra....kita jalan," jawab Gadis

Tiba-tiba bunyi telpon, segera Gadis masuk ke dalam dan mengangkatnya. Ternyata dari Sinyo yang mengkhawatirkan keadaan Gadis setelah melihat sikap Indra semalam.

“Gue ga apa-apa kok hehehehe makasih ya” sahut Gadis, “Tapi gue bingung nih Indra maksa gue ikut dia…padahal…”

“Padahal kamu mau jalan sama Deden ya” kata Sinyo di ujung telpon,”Hahaha kamu sekarang lagi deket sama Deden kan? Ngaku deh”

“Lho kok lu tahu sih?” seru Gadis heran.

“Hehehe inget ga waktu lu mabuk sampai gue musti anterin lu ke rumah?” sahut Sinyo.”Nah secara ga sadar kayaknya lu tulis nama Deden di meja gue tuh…eh…eh…biasanya klo ga sadar gitu berarti itu ada di hati yang paling dalem deh….lho…halo…halo…kok diem sih”

“Eh sori Nyo….ehm lu mau bantu gue ga?,” sahut Gadis yang sempat terdiam beberapa saat, Gadis teringat ucapan mamanya.



Tampak Deden sedang menunggu pesawatnya. Detik demi detik terasa berharga untuk dilalui. Dalam hatinya penuh dengan pertanyaan apakah Gadis akan datang?

“Ehm aku tahu akan begini jadinya..” jerit Deden dalam hati,”Mengapa aku membiarkan diriku mengalaminya lagi?”

Tiba-tiba pundak Deden di tepuk seseorang. Deden langsung membalikkan badannya sambil berseru

“Gadis…”

“Bukan…hehehe gue Sinyo temennya Gadis,” ujar Sinyo,”Gue cuma mau nyampein pesennya Gadis aja…ehm udah siap…gini pesennya…. I…love…you..so.much!!!”

Seketika itu juga tubuh Sinyo dipeluk Deden sambil mengucapkan terima kasih berulang-ulang. Sinyo kelabakan. Sementara banyak orang memperhatikan mereka. Deden tidak memperdulikan semua itu, karena kini dia sudah memperoleh jawaban pasti akan cintanya terhadap Gadis yang selama ini dinantikannya.

Di dalam mobil Indra, Gadis tersenyum-senyum sendiri. Akhirnya Gadis merasa plong bisa menentukan pilihannya dengan pasti, siapa yang menjadi pasangan hidupnya. Sementara Indra kebingungan melihatnya.

Malam Tahun Baru ini Deden merayakannya dengan Gadis di New York. Dan Dina tersenyum bahagia melihat Indra mempunyai banyak waktu untuk menemaninya menantikan bayi mereka. Sementara Sinyo asyik bergoyang mengikuti irama lagu di bar-nya yang penuh sesak.

Happy New Year….Have a new hope!!!


| 11:11:00 PM




Tuesday

Huaaaahh hari ini, gawean ga ada yang bener. Semua ketunda sampai setelah tahun baru....wuuuaaaahh ga dapet duit deh

Ehm tahun baru mau kemana ya? belum ada acara nih...ehm sebenarnya udah mau bikin acara tapi pada ga kompak gitu ...jadi ya ngambang sampai sekarang...kalo gini terus jadi males deh...mendingan ga usah

hihihihi mungkin iseng-iseng lanjutin cerpen ah...mumpung ada ide...

udah ah cape dan lapar...


| 10:24:00 PM




Sunday

Cerpen :


Dengan cepat Deden melangkah di dalam mall itu. Tak dihiraukannya sekelilingnya, karena hanya ada satu tujuan di kepalanya, yaitu sesegera mungkin sampai di bioskop!! Ketika Deden sudah berada di lantai 4, langsung terlihat bioskop itu. Matanya tertuju pada senyum manis seorang gadis mungil di depan bioskop.

“Hai…sori ya Gadis…gue telat banget nih” ujar Deden saat sudah berada di dekat gadis itu.

“Ga apa-apa kok…udah biasa hehehe” jawab Gadis dengan senyum yang masih mengembang “tapi kayaknya filmnya sudah dimulai tuh…mau nunggu jam selanjutnya atau sekarang aja nontonnya?”

“Ehm kita nontonnya nanti aja deh...sekarang kita ngobrol2 aja sekalian lu tarik nafas dulu tuh hehehe” ujar Gadis lagi, sambil menunjukkan sofa di ruang tunggu bioskop.

Deden hanya bisa mengangguk2 dan sibuk mengatur nafasnya, lalu mereka berdua duduk di sofa itu sambil asyik ngobrol2. Serasa dunia milik mereka berdua.

Sudah berkali-kali Deden selalu terlambat, tapi Gadis tetap bisa tersenyum. Inilah yang membuat Deden kagum. Masih banyak hal yang membuat Deden kagum terhadapnya.

Deden merasa beruntung bisa berkenalan dengan Gadis melalui sahabatnya Indra. Karena sudah tidak bisa menahan lagi, kemudian Deden curhat dengan Indra, diutarakannya keinginannya untuk “menembak” Gadis. Indra mendukung sekali.

Ketika merasa waktunya sudah tepat, Deden memberanikan diri menyampaikannya cintanya kepada Gadis.

“Ehm…aku belum kepikiran untuk pacaran…ga tau deh…mungkin kalo aku sudah berteman selama setahun, aku baru akan pikirkan itu…makanya sekarang aku ga bisa jawab apa2 nih, selain kita berteman aja” jawab Gadis dengan hati2.

Entah kenapa Deden merasa ada penolakkan secara halus dalam kata-kata yang diucapkan Gadis itu. Mungkin karena Deden sudah terlalu kagum dengan pribadi Gadis, sehingga Deden menjadi sensitif dalam menanggapi ucapan Gadis itu.

“Ah bego lu…uber terus dong!” jawab Indra kesal, ketika Deden curhat dengannya.

“Ehm males Dra…gue cape ah kalo musti pdkt terus…ga kuku…I’m missing her” ujar Deden dengan ketawanya yang hambar.

Sejak saat itu Deden mulai jarang bertemu lagi dengan Gadis, dan sementara Gadis juga sibuk dengan skripsinya. Sehingga tanpa sadar mereka sudah tak bertemu lagi selama setahun.

Deden benar-benar berusaha melupakan Gadis, karena ia takut kecewa. Tapi kenangan bersama Gadis memaksanya untuk menelpon Gadis, sekedar menanyakan kabarnya saja

“Gue baik-baik aja, sekarang gue udah dapat kerjaan nih” jawab Gadis riang.

“Selamat ya…hehehe traktir dong!” canda Deden “Sekalian ama traktiran ultahnya…”

“Udah telat banget masih mau minta traktir!!” omel Gadis “kadonya dulu mana?”

“Oh bener ya…gue inget bulannya doang” jawab Deden.

“Tuh temen lu si Indra yang ngajarin gue, musti ada kado dulu baru traktir dan musti seimbang harganya, kalo ga rugi gue hahahaha” ujar Gadis sambil tertawa-tawa. “Makanya lu cari kado dulu buat gue, kalo udah dapet baru deh gue traktir oke..”

Kemudian Gadis dengan riang menceritakan pengalamannya jalan sama Indra. Deden hanya bisa terdiam mendengarkan semuanya itu. Ternyata Indra jadi pengaruh buruk buat Gadis, Gadis sudah mengenal minuman keras dan pulang pagi. Sebenarnya Indra sudah punya pacar, tapi setiap jalan dia selalu minta Gadis menemaninya.

Deden kaget melihat perubahan pada Gadis. Dia masih inget ketika Gadis ultah, Gadis meminta agar hadiah untuknya berupa sumbangan bagi panti asuhan. Deden merasa kekagumannya terhadap Gadis tiba2 hilang. Gadis sekarang bukan Gadis yang dia kenal setahun yang lalu.

“Huh ini pasti gara2 Indra yang racunin Gadis!!!” geram Deden dalam hati.

Deden hanya bisa mengumpat dalam hati saja. Dia merasa tak berhak memarahi Indra, karena Gadis dan Indra sudah berteman sejak kecil.

“Nyesel gue telpon Gadis…” teriaknya dalam hati Deden, ketika menutup telponnya. “Aaaarrgghh…gue ga bisa berbuat apa2…gue emang bego…Gadis sudah menertawai dan tidak menghargai omongan gue lagi….dia sudah berubah…berubah banget…I’m really missing you Gadis!!”

Gadis sudah benar-benar hilang di hati Deden. Deden sama sekali tidak merespon ajakan Gadis yang ingin mentraktirnya jika kado buat Gadis sudah ada. Kekaguman Deden sudah hilang, berganti kekecewaan pada Gadis dan juga pada Indra. Ingin sekali Deden bertanya kepada Indra, tetapi ternyata secara diam-diam Indra telah merubah no hp-nya.

Beberapa bulan kemudian tampak hujan salju mewarnai kota New York menjelang tahun baru. Deden tampak asyik bermain salju bersama teman-temannya. Tiba-tiba terdengar bunyi telpon.

“Hai Deden…met tahun baru ya” ujar Gadis di ujung telpon.

“Hai juga…” ujar Deden kaget. Hanya kata2 itu yang bisa terlontar dari mulut Deden

“Lagi sibuk ya…aku tahu nomor ini dari mama kamu” tanya Gadis, “Gimana di sana? Dingin ya? Betah ga?”

“Ehm ga kok, lagi main salju aja…iya dingin...ehm dibetah-betahin aja lah.” ujar Deden dengan ketawa yang hambar.

Lalu mereka terlibat dalam pembicaraan yang hangat. Tak berasa sudah hampir 2 jam lamanya.

Kemudian Gadis keluar dari wartel dengan sambil berlari. Di sana ada Indra yang kebingungan mencari Gadis.

“Dari mana lu?” tanya Indra “Katanya nunggu di sebelahnya wartel?”

“Hehehe mau tahu aja lu” ujar Gadis, “udah yuk cepat kita jalan!...oh iya hari ini gue ga jadi traktir lu…ga ada duit…pokoknya lu lagi yang harus traktir gue!”

Lalu mereka berjalan menembus kegelapan malam.

Sementara dengan perlahan Deden menutup telponnya. Dia tidak lagi melanjutkan main salju dengan temannya. Lalu Deden duduk di teras dengan berulang kali menarik nafas panjang, terlihat uap udara keluar dari mulutnya. Ternyata dinginnya salju tak mampu membekukan kenangan manisnya dengan Gadis

“Kenapa sih lu telpon gue lagi, Gadis?!!” jerit Deden dalam hati “Oh my God…now I’m miss you!!”


| 3:01:00 PM




Tuesday


| 12:35:00 AM




Monday

Akhirnya sukses juga acara natal di gereja gue semalam…

Wl-nya sempet grogi awalnya…tapi kemudian lancar…emang sengaja kita tampilin wl baru, sementara yang udah pernah wl justru jadi singer bareng singer baru, biar bisa support dari belakang.

Seharusnya kita mau gladiresik, tapi team musiknya pada nongol pas jam mulai acara, jadi ya aja spontan deh…untung pada bagus mainnya…hihihihi gue jadi inget waktu latihan selalu aja ada gangguan..micnya error lah…senar putuslah…makanya puji syukur banget waktu tampil ga ada gangguan.

Ditambah penampilan “nekat” kaum ibu dengan drama komedinya…juga sekolah minggu dengan joged mautnya…menambah suasana jadi geeerrrr…rame.

Kemudian firman Tuhan dengan tema “Jesus datang memberi hidup dalam kelimpahan”, hamba Tuhan menyerukan agar kita tidak hanya puas dengan hidup yang telah JC berikan, tapi kita juga harus hidup dalam kelimpahan, caranya dengan taat 100% pada perintah Tuhan sehingga Tuhan tidak akan ragu-ragu memberkati kita lebih lagi dalam segala hal hingga berkelimpahan baik secara materi maupun rohani.

Diakhiri dengan doorprize dan acara makan bersama…Thanks God semuanya aman terkendali.


| 2:00:00 PM




Saturday

Ngantuk oooiii…abis pulang dari acara natal kaum muda GBT se-jabotabek, di hotel Golden…

Sebenernya gue ga pasti juga sih perginya. Abis capelah…dan lagi anak-anak pada belum pasti bisa ikut…musim ujian…malah tadi ga ada mobil yang bisa dipake :(…akhirnya yang ikut cuma 4 ce abg sama 2 co, dan terpaksa deh naik angkot huahahaha….karena macet, telat deh nyampenya…setelah tiga buah lagu udah firman.

Wah band nya mantab banget, lengkap pake perkusi ama biola…gaya punky, yang main bass rambutnya di cat kuning, yang main gitar pake topi cowboy, ditambah puluhan choir. Yang jadi wl ada lima, mereka bergantian…sayang gue telat datangnya…tapi terakhir setelah firman Tuhan, digeber lagi 2 pujian Allah sumber kuatku dan Allahku dashyat dengan irama hard metal tempo cepat….

Selesai jam 22.00 wib, weleh kacau neh…masalahnya gue bawa “momongan” nih, kalo sendiri sih gpp…tapi gawatnya gue lupa ambil duit tunai! Sisa tinggal goban…gue ber-7 mana bisa naik satu taksi….untunglah disitu gue banyak kenalan, hehehehe banyak yang bantu gitu hihihihi jadi malu…gpp lah daripada anak orang kenapa-napa, entar ortunya ngamuk lagi sama gue…salah gue juga sih lupa ambil duit tunai

Sampai bekasi jam 23.30 wib, nganterin anak-anak dulu…baru pulang…eehhh box nasi jatah gue dari acara natal tadi ketinggalan! Malah gue belon makan pas jalan tadi jam 16.00 wib…tapi untunglah di rumah ada udang rebus pedes dan semangka hehehe God is good….

Ehm…besok dekor lagi!!!…jangan lelah bekerja di ladangnya Tuhan Roh Kudus yang bri kekuatan yang menopang dan mengajar….AMIN!!!.....zzzzzZZZzzzzz


| 1:07:00 AM




Thursday

Huh kemaren gawean banyak yang belum kelar nih…bete…ya udah gue tinggalin aja…langsung ke pasar baru cari sepatu… soalnya dari kemarin-kemarin ga dapat yang sreg. Sepatu gue yang lama hilang diambil orang, hehehe salah gue juga sih naruhnya sembarangan.

hehehe gue masukin satu per satu toko sepatu yang ada dari ujung ke ujung…akhirnya gue ketemu juga ama sepatu yang sreg…hihihihi…eh ketemu ama teman dari GBT cabang mahoni….hehehe cari sepatu juga doi…lucunya ampe ketemu dua kali, karena kita masing-masing mondar-mandir seluruh toko sepatu dulu…

Sekalian beli baju warna hitam…hihihihi dasar ada-ada aja seksi acara natalnya, musti pake seragam hitam-hitam yang pelayanan di acara natal itu….siapa takut!!....kayaknya musti keramas dulu nih huahahahahha

Terus malamnya di traktir temen blogger gue…hehehehe sori ya identitasnya masih top secret ya…makan mie yang cara bikinnya ditarik-tarik kayak film mandarin gitu di sogo…dilanjutkan dengan ngobrol-ngobrol di hotelnya…kita berlima, 3 co dn 2 ce….hehehe

Pulang jam 23.00, gue ke komdak aja…tungguin bis atau mobil omprengan ga ada, mungkin gara-gara disitu udah dibangun plaza semanggi, jadi ga ada yang ngetem disitu lagi…akhirnya naik taksi aja, enak banget lancar dan ngebut…


| 12:23:00 PM




Tuesday

Hidup sehat bersama adjie II

Kemaren gue berhasil lagi memenuhi 4 sehat 5 sempurna. Coba aja lihat nih :

09.00 Semangkok bubur oaker

14.00 Nasi + 2 ayam goreng (ayam bawah atas) + aqua

16.00 Pecel (sayuran)

16.30 Jajanan (Caipan 3 buah, kue soes 1 buah, risol 1 buah)

17.00 Kupang

19.00 Fillet o fish + French fries + coke

21.00 Rambutan

21.30 Duren Montong

23.00 Teh hijau


| 5:52:00 PM




Monday

Aduh capenya....kemaren minggu seharian di gereja.

Berangkat jam 8 pagi, tugas wl, terus latihan natal dan dilanjutkan dengan dekorasi gereja.

Waktu latihan natal sempat terganggu gara-gara temen gue (yang maen bas) pinjam motor buat ngambil perlengkapan dekorasi, eh ga liat2 lagi kalo tuh motor belum ada plat nomor-nya....Ditungguin kok lama banget....ternyata ditilang polisi....wah kacau deh....

Terus gue susul dia, ya udah pake cara damai aja deh...melayang deh cepe ceng gue hehehe...gpp deh itung2 itu juga termasuk tanggung jawab gue, karena gue yang nyuruh ambil tuh perlengkapan dekorasi.

Gara-gara kelamaan nunggu, anak-anak udah pada bete aja bawaannya ditambah latihannya lumayan kacau juga gara2 micnya error dan senar bass-nya putus...hahahaha

Waktu dekorasi juga banyak perlengkapan dekorasi tahun lalu yang rusak...

...akhirnya tinggal gue sendirian dekorasi, untung masih ada temen gue satu nemenin gue...lumayan tambah semangat...sampai jam 9 malam




| 1:37:00 PM




Sunday


| 3:26:00 AM




Saturday

Flash back....

Hehehehe...lagi bongkar lemari eh ketemu foto ini...langsung deh ke inget memory waktu itu lagi retreat di Ciloto.

Gue yang paling ganteng tuh...moga-moga ga salah...(sori ya fotonya burem dan kecil hehehehe kurang puas ya? :p)

Ehm kalo ga salah itu waktu gue awal pertama kali jadi wl di umum...gile langsung di ujicoba di retreat gitu...hehehehe pe de aja lagi...

Btw temen-temen ce yang ada di foto itu sekarang udah ga di gereja gue lagi...udah pada keluar semua...hiks....yang paling "gila" itu tuh yang ngacak2 rambut gue, nama panggilannya Nona, orangnya "rame" banget hehehe...yang jongkok itu Hermina, sekolah teologia...dan satu lagi namanya Ika.... Semuanya teman biasa kok...hehehehe percaya kan??!! :p

Inilah keakraban yang bisa ditawarkan dalam komunitas gereja kecil hehehe




| 5:46:00 PM




Friday


| 3:18:00 AM




Thursday

Cerpen: Doa

Seorang anak kecil bahagia sekali ketika kakeknya datang ke rumahnya. Di depan pintu anak kecil ini sudah menyambut, tetapi betapa kecewanya ketika di perhatikan sang kakek tidak bawa apa-apa.

"Ehm...apa kakek lupa ya...ini kan mau hari natal...setiap tahun kan bawa hadiah.." begitulah suara hati anak kecil itu

Memang hari itu belum hari natal, masih seminggu sebelumnya. Hari demi hari anak kecil itu dengan sabar menantikan hadiah dari kakeknya. Mungkin dipikirnya sang kakek ingin beri kejutan. Tapi sang kakek tidak ada gelagat apa-apa.

Betapa gusarnya anak kecil itu pada malam itu ketika besok sudah hari natal, kakeknya belum ada tanda-tanda beli hadiah!! Harus ambil tindakan!! Di dalam kamarnya anak kecil itu berjalan ke kiri ke kanan dengan gaya sedang berpikir keras. "Bagaimana ya caranya saya memberitahu kakek tentang hadiah ini?"

Aha...jerit kecil anak kecil itu...sepertinya dia menemukan caranya... Tiba-tiba dia berlutut bersiap-siap untuk berdoa. Tapi kali ini dia tidak berdoa di tepi ranjang seperti biasanya. Kali ini dia berdoa dekat sekali dengan dinding pemisah kamarnya yang bersebelahan dengan kamar sang kakek.

Dengan suara kencang anak kecil itu mulai berdoa.

"Bapa di surga terima kasih sudah berkati saya...besok mau natal, saya yakin kakek saya mau beri hadiah...tolong diingatkan ya...terima kasih Tuhan...amin"

Sang kakek tersenyum saat sayup-sayup mendengar doa cucunya.

Hehehe kadang-kadang kita perlu juga "mengingatkan" Tuhan kalo kita sedang krisis iman. Hal ini juga sering dilakukan para nabi kok...hehehe


| 10:33:00 PM




Tuesday


| 11:38:00 PM





Di tempat imigrasi, seorang petugas bertanya kepada seorang turis Korea yang agak budeg.

Petugas : “What is your name?”

Turis : “Park Yu!”

Petugas : “What you say?!!”

Turis : “Park Yu!!!”

Petugas : “What the h—ll….f—k you!!!”

Turis : “No…no….no…Park Yu Tu!!!”


Hehehe beginilah akibatnya kalo sama-sama kurang memahami bahasa masing-masing. Mungkin gue ambil joke yang parah, tapi coba kita bayangkan bisa saja kita berbicara kasar kepada Tuhan, lewat bahasa lidah yang katanya bahasa roh. Inget di dalam roh tidak hanya ada Tuhan, tapi iblis juga dengan segala kelicikannya yang mampu membuat kebingungan manusia.

Kalo gue cuma berpegang pada satu ayat yaitu “karena itu, siapa yang berkata-kata dengan bahasa lidah, haruslah ia berdoa, supaya ia dapat menafsirkannya” (I Kor 14:13)


| 1:18:00 AM




Sunday


| 1:12:00 AM




Friday

Meteor Rain

Di suatu malam, terjadi hujan meteor, tiba-tiba hp gue berbunyi. Ternyata ada sms masuk…

She: Lagi apa? Inget gw ga?

Me: Kasih clue dong! ( di hp gue ga terdaftar)

She: Kita pernah makan bareng!! Dan sama-sama bernafas!

Me: ( lagi mikir-mikir…coba-coba menebak)

She: Hai…cowo…kamu lagi apa? Sudah makan? Skrg lagi apa?

Me: Oooh sekarang udah pake matrix ya…btw ada film scary movie 3 tuh, mau liat ga?

She: Kamu hobi nonton ya?

Me: ( menunggu hasil tebakan gue…hihihi masih ga mau ngaku dia..sok yakin)

She: Duh gitu aja ngambek. Iya ini gue! Si cantik! Gw udah pernah nyewa tuh film.

Me: Cantik? Siapa sih? Perasaan temen2 ce gue ga ada yang cantik deh.

She: Iya temen2 ce lo emang ga ada yang cantik tapi mantan ce lo kan cantik huehehehe

Me: masa sih? Kok lu jadi lebih tahu dari gue sih? Sok tahu ya?

She: Pantesan putus…ce-nya cakep aja lo ampe ga tau…kasian…

Me: soalnya kalo lagi jelek, inget gue, tapi kalo lagi cantik ga inget gue…kasian deh gue

She: Hahahaha adjie jelek. Btw gw lagi stress neh sebulan lagi sidang. jadi panik sendiri

Me: Tuh kan. Kalo lagi jelek inget gue. Btw makanya jadi wl.mau ilangin bau duren makan jengkol. Stress-nya dikalahin ama stress yang lain.

She: Trus ngilangin bau jengkol gimana?

Me: Makan duren lagi…

She: Cape dong…


Sementara hujan meteor sudah reda…demikian juga kami berdua terdiam.


| 11:49:00 AM




Thursday

Cerpen: Sleeping Beauty
(Ditulis saat-saat ngantuk nungguin rumah yang direnovasi)


Bukan rahasia umum lagi kalo kelopak mata itu iri hati dengan biji mata. Hal ini bisa terlihat saat kelopak mata berusaha berulang kali mencuri kesempatan untuk tampil, meskipun dilakukannya secepat mungkin agar biji mata tidak curiga. Mungkin penyebabnya adalah biji mata yang kadang-kadang egois, sehingga melanggar perjanjian di antara mereka, yaitu perjanjian yang disepakati mereka berdua untuk membagi-bagi waktu tampil mereka.

Sempat muncul ide jahat kelopak mata. Dia mencoba menekan-nekan biji mata sehingga biji mata merasa berat. Tapi kemudian kesuksesan kelopak mata ini tidak juga memuaskan dirinya. Karena hobinya yang ingin diperhatikan menurutnya belum tercapai. Apalagi saat kelopak mata berhasil tampil, selalu saja tidak cocok waktunya untuk bisa diperhatikan.

Sementara itu biji mata menyadari dirinya telah berlaku curang. Kemudian dia mau menawarkan kesempatan untuk tampil secara bersamaan. Tentu saja kelopak mata setuju. Tapi emang dasar biji mata itu hobinya suka memperhatikan, jadinya dalam pelaksanaannya kelopak mata hanya diberikan waktu yang tidak begitu lama. Namun ternyata cara ini mampu membuat mereka berdua jadi diperhatikan. Betapa senangnya kelopak mata.

Tapi sekali lagi kelopak mata kurang puas, akhirnya dia putus asa dan berusaha memendam keinginannya, karena dia tahu tidak baik untuk saling membenci apalagi dengan tetangganya itu.

Dan akhirnya penantian kelopak mata itu ternyata tidak sia-sia, karena aku saat ini sedang memandangi wajah istriku yang sedang tertidur di sebelahku…kecantikannya begitu terlihat murni saat dia tertidur.


| 9:51:00 PM




Tuesday

Mulai masuk kerja lagi nih...

Lumayan gue dapet 2 berkat dari klien gue, pertama gue dibawain oleh2 katanya sih dari hongkong, itu tuh juhi pedas dan kacang yang gede2...tahu apa namanya, tau2 udah masuk ke perut gue hihihihihihihi....

Kedua, doi mau melanjutkan kerjasamanya ama gue....mungkin karena service gue memuaskan kali hehehehe....lumayan uangnya sebagian buat renovasi rumah lagi....maklum rumah masih sederhana, pengen dibikin kayak istana....hehehehe

Btw tadi gue ke komdak. ternyata didalamnya sudah banyak yang berubah, terutama letak kantor-kantornya. Gue lagi mau lapor orang asing, jadi bingung nyari kantor poa. Eh ada polwan cakep banget, ya udah gue tanya dia aja. Dengan penuh senyum dia menjelaskannya kepadaku...guuubraaakk....hihihihi.....tapi anehnya pas gue udah sampai di kantor poa itu kok orang yang jaga kantor itu malah bilang bukan, dan memberitahu letaknya. Terus gue ikutin petunjuknya, eh malah kok balik lagi ke pintu gerbang komdak...huaaaaah rese...gue dibikin mengelilingi komdak yang hampir segede lapangan bola....tapi gue ga yakin kalo tuh polwan bohong, tapi kok orang itu bilang bukan ya??...pengen balik lagi males, mendingan gue ke gawean gue yang lain.




| 2:48:00 PM




[stories] [tag] [contact] [archive]