Wuaaahh musti ketik surat nih...ehm lumayan 5 lembar...beginilah kalo kerja dewek, ga kenal waktu, tapi emang mau buru-buru sih...

Besok abis ibadah, ada rapat :( di pasar baru jakarta....pulangnya jalan-jalan ke mangga dua ah...ada yang mau ikut? gue tunggu jam 4 sore hehehehe

Gue tadi dapat ayat Ibrani 4:12 buat kaum muda, isinya tentang firman Tuhan yang hidup dan mampu memisahkan jiwa dan roh. Dalam ayat ini gue menemukan 2 hal yang menarik

1. Membuat firman Tuhan hidup tetap hidup.
Kita harus menguasai pikiran kita supaya firman Tuhan yang hidup tetap hidup di dalam kita. Pikiran merupakan pintu gerbang masuknya firman Tuhan, tapi celakanya iblis pun masuk juga lewat pikiran.

Contoh Petrus yang melarang JC untuk kembali ke Yerusalem karena JC bisa celaka. Tapi JC malah membentak Petrus karena mempunyai pikiran iblis. Padahal niat Petrus baik. Atau contoh lain pencuri mencuri karena demi kebaikan istri dan anaknya (orang jahatpun bisa melakukan kebaikan demi orang yang disayanginya)

Memang keterbatasan pikiran kita yang bikin kita tidak mampu mengerti firman Tuhan, bagaimana kita bisa mempertahankannya kalo belum mengerti?. Sehingga kita terkejut jika kita menemukan firman Tuhan seolah-olah menjadi jahat (tidak baik). Seperti Petrus yang dibentak “enyahlah iblis” oleh JC, coba kalo kita yang dibentak gitu, mungkin gue udah sakit hati. Jadi kita harus menguasai pikiran kita agar tetap berpegang firman Tuhan meskipun situasi dan keadaan tidak mendukung.

Tapi ada beberapa tips yang sangat berguna untuk tetap menghidupkan firman Tuhan yang belum kita mengerti, yaitu pikirkan semua yang benar, mulia, adil, suci, manis, yang sedap didengar, dan yang patut dipuji (flp 4:8)

2. Membuat firman Tuhan hidup lebih hidup
Untuk mengatasi keterbatasan pikiran kita tadi, kita perlu Roh Kudus yang mampu bikin firman Tuhan hidup lebih hidup. Berdoalah minta Roh Kudus sebelum menerima firman Tuhan

Kita itu seumpama anak kecil yang sedang pegang pedang tajam sekali. Dan karena ketidakmampuan kita pedang itu bisa mencelakai kita sendiri bahkan orang lain. Tapi jika empunya pedang yang pegang, maka pedang itu akan menjadi sangat ampuh. Pedang berbicara tentang firman Tuhan dan empunya adalah Roh Kudus (Efesus 6:17)

Perlu kerjasama yang baik antara pikiran (hati) dengan Roh Kudus dalam mempergunakan firman Tuhan yang hidup.