Wednesday
Hidupku bagai berjalan di tepian jurang pada waktu malam
Dengan hati-hati sekali ku melangkah menjaga keseimbangan
Betapa bodohnya aku, ketika pagi menjelang
Saat ku tahu dalamnya jurang hanya se jengkal
Apa yang kutakuti, ada yang telah kulewati
Apa yang kunanti, ada yang telah kunikmati
Masih ada jejak-jejak benci, senang, sedih dibelakangku
Apakah akan ku buat lagi jejak-jejak yang sama nanti?
Sempat terpikir olehku apa makna hidupku?
Lalu kudapati teka-teki yang tak pernah berakhir
Sbab saat ku bisa mengerti, saat itulah aku kebingungan
Seperti rasa cinta yang pernah menyesakkanku
Tapi saat ku mencoba membuka mataku lebar-lebar
Yang terlihat hanya egoku yang sedang mencekik leherku
Aku harus keluar dari jerat ini dan tentukan makna hidupku sendiri
Biarlah aku menjadi teka-teki bagi orang lain
| 3:57:00 PM
[stories]
[tag]
[contact]
[archive]
Wednesday
Hidupku bagai berjalan di tepian jurang pada waktu malam
Dengan hati-hati sekali ku melangkah menjaga keseimbangan
Betapa bodohnya aku, ketika pagi menjelang
Saat ku tahu dalamnya jurang hanya se jengkal
Apa yang kutakuti, ada yang telah kulewati
Apa yang kunanti, ada yang telah kunikmati
Masih ada jejak-jejak benci, senang, sedih dibelakangku
Apakah akan ku buat lagi jejak-jejak yang sama nanti?
Sempat terpikir olehku apa makna hidupku?
Lalu kudapati teka-teki yang tak pernah berakhir
Sbab saat ku bisa mengerti, saat itulah aku kebingungan
Seperti rasa cinta yang pernah menyesakkanku
Tapi saat ku mencoba membuka mataku lebar-lebar
Yang terlihat hanya egoku yang sedang mencekik leherku
Aku harus keluar dari jerat ini dan tentukan makna hidupku sendiri
Biarlah aku menjadi teka-teki bagi orang lain
| 3:57:00 PM