Monday
The Passion of Christ II
Karena begitu banyak orang yang berkerumunan, maka Ibu JC, Maria mencari jalan pintas agar bisa menghampiri JC yang sedang di arak2 memanggul salib. Pada saat Maria memperoleh kesempatan untuk bisa mendekati JC, namun Maria menjadi ragu karena tiba-tiba saja Maria tak mampu untuk melihat kenyataan bahwa JC telah disiksa begitu rupa.
Saat dilihat Maria bahwa JC terjatuh untuk ke sekian kalinya dalam meminggul salibNya, Maria tak kuasa lagi untuk segera menghampirinya. Terbayang oleh Maria ketika JC waktu kecil terjatuh dan dengan segera Maria menolongNya. Melihat Maria menangis, JC kemudian bangkit lagi dan berkata bahwa Dia ingin membuat segala sesuatu menjadi baru.
Adegan film Passion Of Christ ini masih menyentuh gue. Gue ngebayangin bagaimana perasaan seorang ibu yang melihat anaknya harus disiksa namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, useless. Pergumulan antara perasaan "ingin menolong" dan perasaan "harus merelakan" pasti berkecamuk dalam hati Maria. Meski tak kuasa menahan tangis, Maria akhirnya hanya bisa menguatkan hatinya untuk merelakan JC disalib terlebih karena melihat semangatNya.
Saat ini semangat gue bisa dibilang sudah payah. Kebiasaan jatuh bangun di dalam JC membuat gue berpikir demikian. Gue sudah cape berusaha, dan selalu jatuh, entah itu karena kelemahan gue atau berbuat dosa. Semakin gue lihat kenyataan ini, semakin gue down. Gue bukan mau keluar dari JC, tapi gue merasa useless di dalam JC, padahal gue mau JC berkenan pake sisa hidup gue ini. Gue merasa seperti Maria yang ingin berbuat sesuatu yang lebih tapi kelemahanku selalu menghalangi. Dan gue ga berdaya melawannya.
Suddenly semua kehidupan gue menjadi hanya rutinitas. Dalam gawean gue yang membuat gue jadi sering ketemu dengan banyak sifat-sifat orang yang berbeda, tapi tidak ada yang bisa membuat gue dewasa dan bisa belajar sesuatu dari hidup ini. Yang bisa gue lihat hanya pembenaran tentang sisi negatif manusia saja, cenderung munfik gitu deh, meskipun ada yang berusaha untuk menutup-nutupi or minimal fight to change, but ga ada yang bisa dipelajari karena mereka sama seperti gue...hehehe so what gitu lhooo.
Mungkin gue kurang ajar, tapi gue benar-benar ingin sekali lagi melihat Another Passion Of Christ dalam kehidupan gue. Bukan dalam bentuk peristiwa penyaliban kembali, tetapi dalam sesuatu peristiwa yang baru di dalam sisa hidup gue ini. Apalagi gue udah merasa nothing to lose with my future.
(Song Playing: MengenalMu by GMB)
| 12:32:00 PM
[stories]
[tag]
[contact]
[archive]
Monday
The Passion of Christ II
Karena begitu banyak orang yang berkerumunan, maka Ibu JC, Maria mencari jalan pintas agar bisa menghampiri JC yang sedang di arak2 memanggul salib. Pada saat Maria memperoleh kesempatan untuk bisa mendekati JC, namun Maria menjadi ragu karena tiba-tiba saja Maria tak mampu untuk melihat kenyataan bahwa JC telah disiksa begitu rupa.
Saat dilihat Maria bahwa JC terjatuh untuk ke sekian kalinya dalam meminggul salibNya, Maria tak kuasa lagi untuk segera menghampirinya. Terbayang oleh Maria ketika JC waktu kecil terjatuh dan dengan segera Maria menolongNya. Melihat Maria menangis, JC kemudian bangkit lagi dan berkata bahwa Dia ingin membuat segala sesuatu menjadi baru.
Adegan film Passion Of Christ ini masih menyentuh gue. Gue ngebayangin bagaimana perasaan seorang ibu yang melihat anaknya harus disiksa namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, useless. Pergumulan antara perasaan "ingin menolong" dan perasaan "harus merelakan" pasti berkecamuk dalam hati Maria. Meski tak kuasa menahan tangis, Maria akhirnya hanya bisa menguatkan hatinya untuk merelakan JC disalib terlebih karena melihat semangatNya.
Saat ini semangat gue bisa dibilang sudah payah. Kebiasaan jatuh bangun di dalam JC membuat gue berpikir demikian. Gue sudah cape berusaha, dan selalu jatuh, entah itu karena kelemahan gue atau berbuat dosa. Semakin gue lihat kenyataan ini, semakin gue down. Gue bukan mau keluar dari JC, tapi gue merasa useless di dalam JC, padahal gue mau JC berkenan pake sisa hidup gue ini. Gue merasa seperti Maria yang ingin berbuat sesuatu yang lebih tapi kelemahanku selalu menghalangi. Dan gue ga berdaya melawannya.
Suddenly semua kehidupan gue menjadi hanya rutinitas. Dalam gawean gue yang membuat gue jadi sering ketemu dengan banyak sifat-sifat orang yang berbeda, tapi tidak ada yang bisa membuat gue dewasa dan bisa belajar sesuatu dari hidup ini. Yang bisa gue lihat hanya pembenaran tentang sisi negatif manusia saja, cenderung munfik gitu deh, meskipun ada yang berusaha untuk menutup-nutupi or minimal fight to change, but ga ada yang bisa dipelajari karena mereka sama seperti gue...hehehe so what gitu lhooo.
Mungkin gue kurang ajar, tapi gue benar-benar ingin sekali lagi melihat Another Passion Of Christ dalam kehidupan gue. Bukan dalam bentuk peristiwa penyaliban kembali, tetapi dalam sesuatu peristiwa yang baru di dalam sisa hidup gue ini. Apalagi gue udah merasa nothing to lose with my future.
(Song Playing: MengenalMu by GMB)
| 12:32:00 PM