just cross my mind
Sunday

GIE

Setelah nonton film Gie, gue baru tahu ternyata banyak juga persamaan masa kecil gue sama tokoh Su Hok Gie...ehm sama-sama dipanggil gie coz nama keturunan gue, cong gie, koko gue yang pertama masih memanggil gue seperti itu...terus sama-sama suka nongkrong di genteng wakakakka...

Tapi banyak juga perbedaan...atau lebih tepatnya Su Hok Gie sangat berbeda dengan orang-orang kebanyakan...terlalu idealis, hehehe sebenernya ga perlu kata "terlalu" karena ga ada istilah "sedikit" idealis coz ada sedikit saja penyimpangan terhadap idealis nya, berarti itu sudah tidak idealis lagi...seperti yang ingin digambarkan film ini.

Digambarkan seorang kritisi pemerintahan, dalam hal ini mahasiswa, jika berada di luar sistem pemerintahan maka dia akan dengan bebas mengkritisi (ber-idealis) tapi jika mahasiswa itu kemudian masuk dalam lingkungan pemerintahan maka sangat sulit (banyak godaan) untuk bisa beridealis.

Su Hok Gie adalah seorang idealis tulen, meski harus mengorbankan kehidupan asmara dan masa depannya. Kehidupan asmaranya kacau karena terlalu fokus kepada idealis nya, sehingga meskipun dekat dan mencintai teman wanita kelasnya bahkan selalu bersama-sama, tapi Gie tidak pernah serius untuk memperjelas hubungannya. Demikian juga dalam hidupnya sendiri, bahkan ibunya bingung dengan apa yang dilakukan Gie yang jarang pulang ke rumah, karena menginap di kampus. Sampai-sampai ibunya sempat tidak mengenali Gie yang kumal dan bau di jalanan, berdemo ria.

Tidak banyak orang yang bisa or mau seperti dia, padahal perlu banyak orang seperti dia supaya negeri kita maju. Percuma jika hanya ada sedikit idealis tulen, karena hasil yang sudah dicapai bisa dirusak kembali oleh orang yang mempunyai kekuasaan untuk itu. Terlihat adanya gaya tolak menolak antara idealis (kebenaran) dengan kekuasaan. Idealis adalah untuk mempertahankan kebenaran, sedangkan kekuasaan cenderung merusak kebenaran demi mempertahankan kekuasaannya.

Endingnya Gie menjadi pengajar di kampusnya, tapi betapa kecewanya dia ketika melihat mahasiswa-mahasiswa baru tidak mwempunyai rasa idealis. Gie meninggal dalam kekecewaan dan kesendirian di Gunung Semeru, karena Gie suka sekali mendaki gunung. I wonder seperti inikah ending suatu kebenaran (idealis) itu? Ataukah memang kebenaran itu adalah suatu hanyalah suatu perjuangan yang tidak berakhir.

Film ini wajib ditonton anak sekolah sebagai media baru untuk belajar sejarah. Berbeda dengan film-film lama yang dahulu juga wajib ditonton anak sekolah. Karena film Gie ini lebih mudah dicerna dan memiliki gaya anak muda. Selamat menonton deh

oh iya ini lagu kesukaannya Gie...gue juga suka

Donna Donna (Joan Baez)
On a waggon bound for market
there`s a calf with a mournful eye.
High above him there`s a swallow,
winging swiftly through the sky.
How the winds are laughing,
they laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
and half the summer`s night.

Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna; Donna, Donna, Donna, Don.

"Stop complaining!" said the farmer,
Who told you a calf to be ?
Why don`t you have wings to fly with,
like the swallow so proud and free?"

Calves are easily bound and slaughtered,
never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
like the swallow has learned to fly.


| 1:43:00 AM




[stories] [tag] [contact] [archive]