Tuesday
Spiderman
Proses Petrus menjadi Penjala manusia diawali dari suatu peristiwa mujizat yang pernah terjadi padanya. Yaitu ketika Petrus pulang dari laut tanpa membawa ikan seekorpun. Lalu Jesus datang dan memakai perahu Petrus sebagai sarana untuk berkotbah kepada orang banyak. Setelah selesai, Jesus menyuruh Petrus kembali ke tengah laut dan menebarkan jalanya. Meskipun Petrus ragu namun tetap mau melakukannya. Kemudian terjadilah mujizat, jalanya sampai koyak karena penuh dengan ikan yang melimpah ruah. (Luk 5:1-11)
Entah disengaja atau tidak, peristiwa ini kembali terjadi pada Petrus tapi dengan situasi yang berbeda, yaitu pada situasi Jesus yang baru saja mengalami kebangkitan. Ternyata situasi ini membuat Petrus tidak bisa mengenali Jesus, atau mungkin juga karena Petrus masih sedih dan bingung dengan kematian Jesus di kayu salib. (Yoh 21: 1-14)
Namun meskipun tidak mengenali Jesus, anehnya Petrus mau saja ketika disuruh menebarkan jalanya kembali. Kali ini Petrus tidak disuruh kembali ke tengah laut, tapi cukup menebarkan jala di sebelah kanan perahunya saja. Saat itu perahu Petrus sudah berada di dekat pantai. Dan mujizat yang dulu pernah terjadi pada Petrus, terjadi kembali. Tapi kali ini jalanya tidak koyak sama sekali meski penuh dengan ikan persis seperti yang dulu.
Pernahkah kita berpikir apakah bedanya Petrus dengan kita? Bukankah kita taat iya, menyangkali Tuhan juga iya...hehehe...kenapa Petrus selalu diberi kesempatan untuk memulihkan imannya dengan mujizatNya, sementara kita ketika sedang mengalami krisis iman, Tuhan seakan diam seribu bahasa?
Petrus sebenarnya juga mengalami kritis iman, terbukti setelah Jesus di salib, Petrus menjadi nelayan kembali seperti dulu ketika dia belum bertemu dengan Jesus. Bukankah ini bentuk "penyangkalan" kepada Jesus untuk kedua kalinya?
Di antara kesamaan kelemahan Petrus dengan kita, namun ada satu hal yang perlu kita perhatikan, yaitu jalanya. Meskipun Petrus sedang krisis iman, tapi Petrus tidak asal-asalan memakai jalanya. Petrus tidak lagi memakai jala lama yang pernah koyak dahulu. Bukankah Petrus hanya perlu memperbaiki jalanya yang rusak dulu atau membeli jala yang baru dengan kapasitas ikan yang wajar. Tapi Petrus memakai jala yang bukan hanya sekedar baru, tapi jala yang lebih kuat dengan kapasitas ikan yang sangat besar!!! Mungkin kita berkata mungkin ini termasuk mujizat Tuhan, tapi kalo iya kenapa jala yang dulu rusak? Bukankah sama-sama "menampung" mujizat Tuhan?
Iya, jelas kita tidak bisa menghindari krisis iman. Tidak masalah, berapa kali kita menyangkali Tuhan atau seberapa besar keinginan kita meninggalkan Tuhan, karena semua itu menjadi tidak berarti lagi ketika kita sanggup menemukan secuil saja pengalaman iman kita dan segera menggunakannya.
Just close your eyes and hear the sound inside of you. Something inside that makes you do what you got to do. Seperti liriknya bon jovi nih :p
I have walked all alone on these streets I call home
Streets of hope, streets of fear
Through the sidewalk cracks, time disappears
I was lost on my knees only if hugged the field
As I chocked back to tears, there's a silent scream no one could hear
So far away from everything, you know it's true
Something inside that makes you do what you got to do
Ring the bells, ring them loud
Let them ring here and now
Just reach out and ring the bells of freedom
When your world's crashing down like you've lost every round
Stand the ground
And ring the bells of freedom
Up the steps of the church, through the fields in the dirt
In the dark I have seen that the sun still shines for the one who believe
So far away, so full of doubt
You needed proof
Just close your eyes and hear the sound inside of you
| 2:37:00 AM
[stories]
[tag]
[contact]
[archive]
Tuesday
Spiderman
Proses Petrus menjadi Penjala manusia diawali dari suatu peristiwa mujizat yang pernah terjadi padanya. Yaitu ketika Petrus pulang dari laut tanpa membawa ikan seekorpun. Lalu Jesus datang dan memakai perahu Petrus sebagai sarana untuk berkotbah kepada orang banyak. Setelah selesai, Jesus menyuruh Petrus kembali ke tengah laut dan menebarkan jalanya. Meskipun Petrus ragu namun tetap mau melakukannya. Kemudian terjadilah mujizat, jalanya sampai koyak karena penuh dengan ikan yang melimpah ruah. (Luk 5:1-11)
Entah disengaja atau tidak, peristiwa ini kembali terjadi pada Petrus tapi dengan situasi yang berbeda, yaitu pada situasi Jesus yang baru saja mengalami kebangkitan. Ternyata situasi ini membuat Petrus tidak bisa mengenali Jesus, atau mungkin juga karena Petrus masih sedih dan bingung dengan kematian Jesus di kayu salib. (Yoh 21: 1-14)
Namun meskipun tidak mengenali Jesus, anehnya Petrus mau saja ketika disuruh menebarkan jalanya kembali. Kali ini Petrus tidak disuruh kembali ke tengah laut, tapi cukup menebarkan jala di sebelah kanan perahunya saja. Saat itu perahu Petrus sudah berada di dekat pantai. Dan mujizat yang dulu pernah terjadi pada Petrus, terjadi kembali. Tapi kali ini jalanya tidak koyak sama sekali meski penuh dengan ikan persis seperti yang dulu.
Pernahkah kita berpikir apakah bedanya Petrus dengan kita? Bukankah kita taat iya, menyangkali Tuhan juga iya...hehehe...kenapa Petrus selalu diberi kesempatan untuk memulihkan imannya dengan mujizatNya, sementara kita ketika sedang mengalami krisis iman, Tuhan seakan diam seribu bahasa?
Petrus sebenarnya juga mengalami kritis iman, terbukti setelah Jesus di salib, Petrus menjadi nelayan kembali seperti dulu ketika dia belum bertemu dengan Jesus. Bukankah ini bentuk "penyangkalan" kepada Jesus untuk kedua kalinya?
Di antara kesamaan kelemahan Petrus dengan kita, namun ada satu hal yang perlu kita perhatikan, yaitu jalanya. Meskipun Petrus sedang krisis iman, tapi Petrus tidak asal-asalan memakai jalanya. Petrus tidak lagi memakai jala lama yang pernah koyak dahulu. Bukankah Petrus hanya perlu memperbaiki jalanya yang rusak dulu atau membeli jala yang baru dengan kapasitas ikan yang wajar. Tapi Petrus memakai jala yang bukan hanya sekedar baru, tapi jala yang lebih kuat dengan kapasitas ikan yang sangat besar!!! Mungkin kita berkata mungkin ini termasuk mujizat Tuhan, tapi kalo iya kenapa jala yang dulu rusak? Bukankah sama-sama "menampung" mujizat Tuhan?
Iya, jelas kita tidak bisa menghindari krisis iman. Tidak masalah, berapa kali kita menyangkali Tuhan atau seberapa besar keinginan kita meninggalkan Tuhan, karena semua itu menjadi tidak berarti lagi ketika kita sanggup menemukan secuil saja pengalaman iman kita dan segera menggunakannya.
Just close your eyes and hear the sound inside of you. Something inside that makes you do what you got to do. Seperti liriknya bon jovi nih :p
I have walked all alone on these streets I call home
Streets of hope, streets of fear
Through the sidewalk cracks, time disappears
I was lost on my knees only if hugged the field
As I chocked back to tears, there's a silent scream no one could hear
So far away from everything, you know it's true
Something inside that makes you do what you got to do
Ring the bells, ring them loud
Let them ring here and now
Just reach out and ring the bells of freedom
When your world's crashing down like you've lost every round
Stand the ground
And ring the bells of freedom
Up the steps of the church, through the fields in the dirt
In the dark I have seen that the sun still shines for the one who believe
So far away, so full of doubt
You needed proof
Just close your eyes and hear the sound inside of you
| 2:37:00 AM