Thursday
Stupid (10 Gadis Bijaksana dan Bodoh)
Seandainya kita adalah salah satu dari sepuluh gadis dalam perumpamaan sepuluh gadis bodoh dan gadis bijaksana. Entah kita termasuk yang bodoh atau bijaksana, tapi ada baiknya kita jawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Apakah hal yang bodoh karena menunggu terlalu lama hingga tak sadar kita menjadi tertidur? Bukankah gadis bijaksana pun ikut tertidur.
Apakah hal bijaksana jika selalu membawa minyak tambahan supaya lampu terus menyala dengan perkiraan waktu yang tidak jelas? Bisakah kita selalu siap sedia seperti itu? Jujur, sangat meragukan kita bisa seperti gadis bijaksana.
Ketika gadis bodoh datang kembali dari membeli minyak dan setelah pintu ditutup. Disini Jesus tidak mempermasalahkan soal terlambat, tapi Jesus malah menjawab "Aku tidak kenal kamu". Terbukti Jesus masih tidak bisa mengenali gadis bodoh itu meski pelita sudah diisi minyak. Ternyata Jesus juga tidak mempersoalkan minyak atau pelita.
Lalu tindakan bodoh apakah yang sampai-sampai Jesus tidak mau lagi mengenali gadis bodoh itu? Coba perhatikan ketika gadis bodoh terbangun karena mempelai datang. Disitu digambarkan bahwa sebenarnya lampu belumlah padam. Tapi gadis bodoh begitu paniknya malah pergi meninggalkan mempelai yang sudah datang. Tiba-tiba jiwa gadis bodoh merasa ga pede ketika mengetahui lampunya hampir padam. Mereka berusaha untuk bersembunyi dibalik pelita yang menyala terang. Itulah sebabnya mereka memerlukan minyak.
Ada ayat yang menggambarkan suatu kebodohan ini, yaitu "Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu." (Matius 5:15)
Sungguhkah kita benar-benar menyukai terang? Jawaban saya adalah iya saya suka, tapi tidak seterang itu! Bukan tidak mungkin, setelah meletakkan lampu di atas kaki dian. Tapi beberapa saat kemudian, saya meletakan pelita itu dibawah gantang. Kenapa? Silau man!! Seberapa lama kita sanggup menjadi terang di dalam kehidupan ini?
Seandainya saja gadis bodoh itu memberanikan diri untuk tetap menyambut mempelai walau dengan lampu yang hampir padam. Mungkin kita akan mendapat gambaran sebenarnya seberapa minimum terang yang Jesus inginkan dalam hidup kita, karena terus terang kita tidak bisa terang terus hehehehe
Kesulitan menjadi terang adalah tantangan untuk menjadi bijaksana. Tapi meninggalkan terang (Jesus) adalah suatu kebodohan.
| 9:21:00 AM
[stories]
[tag]
[contact]
[archive]
Thursday
Stupid (10 Gadis Bijaksana dan Bodoh)
Seandainya kita adalah salah satu dari sepuluh gadis dalam perumpamaan sepuluh gadis bodoh dan gadis bijaksana. Entah kita termasuk yang bodoh atau bijaksana, tapi ada baiknya kita jawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Apakah hal yang bodoh karena menunggu terlalu lama hingga tak sadar kita menjadi tertidur? Bukankah gadis bijaksana pun ikut tertidur.
Apakah hal bijaksana jika selalu membawa minyak tambahan supaya lampu terus menyala dengan perkiraan waktu yang tidak jelas? Bisakah kita selalu siap sedia seperti itu? Jujur, sangat meragukan kita bisa seperti gadis bijaksana.
Ketika gadis bodoh datang kembali dari membeli minyak dan setelah pintu ditutup. Disini Jesus tidak mempermasalahkan soal terlambat, tapi Jesus malah menjawab "Aku tidak kenal kamu". Terbukti Jesus masih tidak bisa mengenali gadis bodoh itu meski pelita sudah diisi minyak. Ternyata Jesus juga tidak mempersoalkan minyak atau pelita.
Lalu tindakan bodoh apakah yang sampai-sampai Jesus tidak mau lagi mengenali gadis bodoh itu? Coba perhatikan ketika gadis bodoh terbangun karena mempelai datang. Disitu digambarkan bahwa sebenarnya lampu belumlah padam. Tapi gadis bodoh begitu paniknya malah pergi meninggalkan mempelai yang sudah datang. Tiba-tiba jiwa gadis bodoh merasa ga pede ketika mengetahui lampunya hampir padam. Mereka berusaha untuk bersembunyi dibalik pelita yang menyala terang. Itulah sebabnya mereka memerlukan minyak.
Ada ayat yang menggambarkan suatu kebodohan ini, yaitu "Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu." (Matius 5:15)
Sungguhkah kita benar-benar menyukai terang? Jawaban saya adalah iya saya suka, tapi tidak seterang itu! Bukan tidak mungkin, setelah meletakkan lampu di atas kaki dian. Tapi beberapa saat kemudian, saya meletakan pelita itu dibawah gantang. Kenapa? Silau man!! Seberapa lama kita sanggup menjadi terang di dalam kehidupan ini?
Seandainya saja gadis bodoh itu memberanikan diri untuk tetap menyambut mempelai walau dengan lampu yang hampir padam. Mungkin kita akan mendapat gambaran sebenarnya seberapa minimum terang yang Jesus inginkan dalam hidup kita, karena terus terang kita tidak bisa terang terus hehehehe
Kesulitan menjadi terang adalah tantangan untuk menjadi bijaksana. Tapi meninggalkan terang (Jesus) adalah suatu kebodohan.
| 9:21:00 AM