Benih



Setiap langkahku semakin lama
semakin tak terarah
Pohon-pohon besar tidak bersimpati
dengan kebingunganku
Kupanggil angin untuk menuntunku
keluar dari hutan ini
Mengapa hanya ada suaramu saja
yang menerpa daun-daun
Kupanggil awan untuk membawaku
pergi dari sini
Mengapa hanya ada bayanganmu saja
yang menyentuh wajahku
Bosan aku menghitung
sudah berapa lama aku di hutan ini
Kaki-kakiku sepertinya sudah mengakar
tak bisa kugerakkan lagi
Apakah nasibku akan sama
seperti pohon-pohon besar ini?
Namun terkejut aku saat kudengar
bisikan lembut di telingaku
“Mengapa mengeluh dan kuatir?
Teruslah berakar dan berbuahlah, Benih-Ku”