just cross my mind
Thursday

All I want for Christmas is you


Natal telah tiba . Umat kristen bersukacita menyambut hari kelahiran Juruselamat. Tak terkecuali orang-orang majus yang dengan sukacita menempuh perjalanan jauh untuk menyambutNya. Mungkin bisa juga dikatakan bahwa rasa sukacita orang-orang majus itu mewakili orang-orang di masa itu, karena mengingat ada jarak waktu yang tidak sedikit antara masa perjanjian lama dengan masa perjanjian baru, kurang lebih sekitar 400 tahun dimana tidak ada lagi pewahyuan dari Allah kepada nabi-nabi sejak berakhirnya masa perjanjian lama.



Namun sebenarnya ada lagi yang sangat bersukacita di hari Natal, yaitu Allah Bapa, yang mungkin melebihi dari rasa sukacita yang kita rasakan. Kita tahu sejak manusia jatuh dalam dosa, Allah sepertinya tidak berhenti membimbing manusia melalui para nabi. Bahkan Allah juga rindu memberitakan tentang peristiwa kelahiran Juruselamat ini, meski hanya memberitahukan beberapa tanda-tandanya saja. Saya jadi ingat, ketika saya merasa sangat bersukacita akan sesuatu hal, maka saya jadi seperti tidak sabaran ingin memberitahukan hal tersebut kepada semua orang.



Tidak hanya kasihNya yang begitu besar sehingga mengaruniakan AnakNya yang tunggal, tetapi sukacitaNya pun begitu besar sehingga tidak dihiraukanNya lagi apa yang terjadi pada proses pengutusan AnakNya ke dunia. Diantaranya lahir di kandang domba dan kematian banyak bayi oleh Herodes, yang menurut kita hal tersebut sangatlah mencemari.



Kalo kita perhatikan di kitab Wahyu dan kitab perjanjian baru lainnya, tidak sedikit yang menuliskan tentang bagaimana Allah sepertinya menghitung-hitung jiwa-jiwa yang selamat. Jika memang Allah sangat memperhatikan jiwa-jiwa yang selamat seperti itu, lalu kenapa Allah tidak segera mempercepat kedatangan JC? Saya bukan ingin meremehkan orang-orang yang hidup pada masa perjanjian lama, justru bukankah akan menjadi sesuatu yang lebih baik bagi mereka jika seandainya JC lahir pada masa mereka?!



Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah harus menghukum manusia. Tapi ada semacam konsekwensi yang lain, yaitu tentang kapan Allah baru boleh menyelamatkan manusia itu kembali. Dan tentu Allah ingin menyelamatkan manusia kembali, meski harus menunggu waktunya, yaitu masa perjanjian baru. Jika Allah menyesal harus kehilangan banyak jiwa akibat peristiwa air bah terjadi, maka bisa dibayangkan masa penantian Allah (perjanjian lama) menjadi masa yang menyedihkan karena tidak sedikit jiwa-jiwa yang tetap ingin berontak daripadaNya. Namun demikian Allah tetap mengerjakan rencana besarNya melalui AnakNya, sehingga bisa dibayangkan betapa besar sukacitaNya ketika waktunya itu telah tiba.



So what you want for Christmas? Mungkin kita akan berpikir-pikir tentang hadiah apa yang belum kita dapat dalam Natal tahun ini. Tapi yang pasti, Allah dengan segera akan menjawabnya all I want for Christmas is you...always you!


| 3:06:00 AM




[stories] [tag] [contact] [archive]