just cross my mind
Saturday

Mission Imposible


Seorang anak muda yang kaya datang kepada JC dan bertanya apalagi yang harus dia lakukan? Semua perintah Allah sudah dilaksanakannya. Namun JC sama sekali tidak terpukau dan justru heran, karena hanya ada Satu yang mampu berbuat baik dan terbukti dengan mudah JC menemukan "ketidakmampuan di dalam kemampuan" anak muda yang kaya itu. Betapa terkejutnya murid-murid JC ketika JC mengumpamakan lebih mudah seekor unta yang melewati lubang jarum daripada orang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah. Bagaimana mungkin sesuatu yang besar dapat masuk ke dalam sesuatu yang kecil? Namun JC berkata apa yang tidak mungkin bagi manusia, sangat mungkin bagi Allah.



Bukankah tidak terpikirkan oleh kita sama sekali bahwa Allah akan menyentuh hal yang sangat mutlak (sesuatu yang besar sekali) yaitu penghapusan dosa manusia melalui JC. Kita masih ingat di Kitab Ayub, diceritakan bahwa iblis protes kepada Allah karena Ayub selalu diberkati sehingga Ayub bisa hidup taat kepada Allah. Jika untuk hal berkat saja iblis sudah protes, lalu apakah iblis tidak protes ketika dosa ternyata bisa diampuni begitu saja di dalam JC? Dan bukankah iblis akan protes lebih keras karena hal ini adalah menyangkut dosa, yang adalah dunianya iblis? Inikah yang dikatakan sebagai kemenangan JC karena taat sampai mati di kayu salib?



Ketika anak muda yang kaya itu mengetahui bahwa JC meminta sesuatu yang sangat sulit buat dia lakukan, anak muda itupun pergi meninggalkan JC. Sempat saya berpikir, ketika JC sudah menghapus dosa maka pasti tidak akan ada masalah lagi buat kita menuju sorga. Apakah saya akan meninggalkan JC seperti anak muda itu pergi meninggalkan JC? Anak muda itu pergi meninggalkan JC karena berat melepaskan apa yang ada banyak (besar) di hatinya, yaitu uang karena dia sangat kaya. Lalu apakah yang ada pada hati kita yang sangat banyak (besar) sehingga dapat membuat kita meninggalkanNya? Allah sudah mau memasukkan hal yang besar dalam hidup kita, namun kita tidak mau menyiapkan ruangan yang cukup besar di hati kita. Kita masih mau menyimpan apa yang kita pandang penting (besar) di hati kita. Betapa rapuhnya kita jika kita masih bingung dalam menentukan mana yang penting dalam hidup kita? Dan terbukti Allah mengetahui hal ini, sehingga Allah turut bekerja di dalam manusia.



Allah sudah membuktikan bahwa apa yang tidak mungkin bagi manusia, sangat mungkin bagi Allah. Allah sudah memasukkan sesuatu yang besar ke dalam manusia. Allah harus menghapus dosa, karena Allah tidak bisa bersatu dengan dosa dan Allah tidak mungkin menunggu manusia terbebas dari dosa dengan kemampuan manusia itu sendiri. Allah harus bersatu dengan manusia agar manusia selamat, inilah cara kerja Allah sebagai Pencipta kita yang tahu apa saja yang penting (besar) untuk dilakukan.



Kadang kita tidak bisa mengerti cara Allah. Meskipun Allah Maha Dashyat, namun Allah memilih cara yang "biasa". JC harus mengalami proses penyaliban. Bandingkan dengan cara anak muda yang kaya itu, yang ingin segera bisa melakukan segala sesuatu. Kita sering meremehkan sebuah "proses", percuma saja kita sudah melakukan semua perintah Allah jika kita tidak mengalami "proses" menjadi seperti Allah. Sungguh adalah hal yang sia-sia jika kita seperti anak muda yang sudah melakukan semua perintah Allah, namun dia masih dengan mudahnya bisa pergi meninggalkan JC begitu saja? Lalu apa sebenarnya tujuan kita melakukan perintah Allah? Ayub juga pernah menyinggung soal apa yang telah dia lakukan kepada Allah, dengan harapan Allah mau segera menyembuhkannya. Tapi Allah justru balik bertanya apakah keuntungan yang Allah dapatkan dari perbuatan baik Ayub? Bukankah perbuatan Ayub itu hanya untuk keuntungan dirinya sendiri, supaya selamat?



Tujuh hari Allah bekerja menciptakan segala sesuatu, termasuk menciptakan manusia. Dan setelah semuanya dipandang baik olehNya, Allahpun beristirahat. Namun salah satu ciptaanNya yaitu manusia berbuat dosa, dalam kasihNya Allah merasa perlu "bekerja kembali" untuk menyelamatkan manusia dari dosa melalui karya terbesarNya yaitu JC. Sejak JC berkata sudah selesai di atas kayu salib, sebenarnya sama seperti Allah menyelesaikan tujuh hari kerjaNya itu. Allah telah banyak memungkinkan hal-hal yang tidak mungkin, agar manusia bisa selamat dan sempurna. Segala sesuatu telah diselesaikan di kayu salib itu. Mari kita mencari hal-hal apa saja yang telah Allah mungkinkan terjadi dalam kehidupan kita. Untuk apa kita mengejar-ngejar hal-hal yang masih tidak mungkin (untuk kita lakukan) dengan memaksakan kehendak kita sendiri, tanpa mau menghormati rencana Allah. Iman sering kita pakai untuk pemuasan "nafsu rohani" kita. Kembalikanlah iman sebagai "nafas rohani" kita, supaya kita tetap hidup dalam kesabaran dan mau mengerti rencana Allah.


| 3:13:00 PM




[stories] [tag] [contact] [archive]