just cross my mind
Tuesday

Bread Talk



Salah satu pencobaan yang dialami oleh JC di padang gurun ialah merubah batu menjadi roti agar bisa dimakan olehNya. Entah kenapa Iblis tidak langsung saja menyediakan roti di hadapan JC pada waktu itu. Mungkin Iblis ingin mencobai JC untuk memakai kuasa firman Tuhan untuk menjadikan batu menjadi roti. Namun dengan bijaksana JC menjawab bahwa manusia bukan hidup dari roti saja tapi dari setiap firman Tuhan.



Inilah sebabnya JC menyuruh kita mencari dahulu Kerajaan Tuhan dan kebenarannya, maka akan ditambahkan segala sesuatu yang kita perlukan. JC ingin kita benar-benar bisa seperti JC ketika menghadapi cobaan Iblis. Kita harus benar-benar bisa hidup dengan melakukan firman Tuhan, yang artinya di dalam kita benar-benar ada Kerajaan Tuhan. Dan jangan kuatir dengan "roti", jangan kuatir dengan segala sesuatu yang kita perlukan, karena Tuhan yang berada di dalam Kerajaan Tuhan di hati kita itulah yang akan menyediakannya dengan berlimpah.



Orang-orang Israel begitu bersukacita ketika mereka berhasil keluar dari Mesir dengan mujizat yang luar biasa yaitu laut yang bisa terbelah, yang memungkinkan mereka terlepas dari pengejaran. Namun sukacita itu lenyap begitu saja ketika rasa lapar mulai menggoda mereka di padang gurun itu. Mereka langsung teringat makanan enak saat menjadi budak dahulu. Tuhan tidak suka melihat sikap sungut-sungut orang-orang Israel itu, lalu Tuhan mengganjarnya dengan membuat perjalanan mereka menuju ke tanah perjanjian menjadi lama. Meski demikian Tuhan tetap mengabulkan permintaan mereka akan makanan, atau lebih tepatnya Tuhan tetap menjalankan rencanaNya memberikan makanan dan minuman agar orang-orang Israel itu sanggup menuju ke tanah perjanjian. Roti manna dari sorga pun diturunkan dan burung-burung puyuh diberikan.



JC ingin kita belajar dari kesalahan yang fatal dari orang-orang Israel itu. Orang-orang Israel itu berubah pikiran ketika merasa lapar, mereka mulai berpikir bahwa memakai kuasa firman Tuhan supaya ada makanan lebih baik daripada kelaparan karena melakukan firman Tuhan (tujuan utama ke tanah perjanjian). Mereka lebih suka mencari dahulu roti (tambahan) daripada tetap fokus mencari Kerajaan Tuhan. Mereka lebih suka mengikuti godaan Iblis agar memakai kuasa firman Tuhan hanya untuk merubah batu menjadi roti, daripada mengingat bahwa hidup bukan hanya dari roti tapi dari setiap firman Tuhan.



Bandingkan dengan peristiwa JC memberi makan lima ribu orang. Disitu diceritakan ada kira-kira sebanyak lima ribu orang yang belum sempat makan karena mereka harus bergegas mengikuti JC. Dan ketika mereka menemukanNya, mereka begitu sukacita, sehingga tak tersadarkan oleh mereka bahwa ketika hari sudah menjelang malam dan mereka masih belum sempat makan. Justru JC yang ingat kalau mereka belum makan, dan JC pula yang merasa harus memberi mereka makan. Murid-murid JCpun kebingungan bagaimana harus secara mendadak menyediakan makanan untuk lima ribu orang. Dan meski hanya dengan lima roti dan dua ikan, JC merubahnya menjadi banyak sehingga mereka bisa makan sampai kenyang. Terbukti ketika Kerajaan Allah ada di hati manusia, manusia bisa saja melupakan rasa laparnya, manusia bisa saja melupakan segala kebutuhannya. Karena mereka begitu bersukacita di dalam Kerajaan Tuhan dimana JC berada.



Tuhan tidak segan-segan mengganjar orang-orang Israel yang bersungut-sungut, dengan membiarkan mereka di padang gurun begitu lama. Jangan salahkan Tuhan, jika kita yang sudah bertahun-tahun ikut Tuhan tapi merasa biasa-biasa saja dan bahkan tidak merasakan ditambahkan semua yang kita perlukan. Bukan tidak mungkin kita juga sedang dalam situasi "bersungut-sungut". Mungkin kita menyangkal bahwa kita sedang bersungut-sungut, kita mengaku sedang mencari Kerajaan Tuhan. Ingat Tuhan mengganjar orang-orang Israel bukan karena seberapa sering mereka bersungut-sungut. Tapi Tuhan melihat sikap hati mereka, sama seperti saat ini Tuhan juga melihat sikap hati kita yang sesungguhnya dalam mencari Kerajaan Tuhan.



Perhatikan bagaimana Tuhan tetap memberi makan, baik kepada orang-orang Israel maupun kepada lima ribu orang. Ini artinya Tuhan tetap mengasihi umatNya, Tuhan tetap akan memenuhi segala keperluan umatNya. Jika kelihatannya tidak demikian, maka itu artinya ada yang salah pada diri kita sendiri. Mungkin kita masih tidak mau belajar untuk selalu bersyukur dalam segala hal. Mungkin kita mulai suam-suam kuku dan tidak kembali kepada cinta mula-mula kita, dimana ada sukacita yang besar. Mungkin kita lupa bahwa hidup bukan hanya untuk roti saja tapi dari setiap firman Tuhan. Berusahalah bangkit, jangan diam di tempat. Yang kita perlukan adalah satu langkah yang menentukan, yaitu satu langkah sukacita masuk ke dalam Kerajaan Tuhan.


| 4:05:00 PM




[stories] [tag] [contact] [archive]