just cross my mind
Friday

Kuk


Kuk adalah sebuah alat yang ditempatkan pada tengkuk leher kita untuk mengangkat atau menarik beban. Pada Perjanjian Lama, kita diibaratkan memakai kuk ini sehingga kita seperti seorang hamba.Dan karena kuk ini berisi dosa, maka kita dianggap sebagai hamba dosa. Tetapi terpujilah Tuhan yang dengan kekuatanNya mematahkan kuk ini, kita tidak lagi menjadi hamba dosa. Karena dosa sangatlah dibenci oleh Tuhan, dan hal inipun begitu tertanam di dalam hati kita semua orang yang percaya.


Sehingga kemudian kita mulai mengisi kehidupan kekristenan kita dengan firman Tuhan, dan kita pun merasa jijik dengan dosa. Hal ini sangatlah baik. Namun ada hal lain juga yang tidak bisa kita pungkiri yaitu kita masih merasa sulit untuk selalu melakukan firman Tuhan. Bahkan kita seperti sedang kembali memikul kuk yang berat, hanya kali ini bukan berisi dosa, tetapi firman Tuhan.


JC mengajak kita untuk belajar dariNya dalam memikul kuk yang berisi firman Tuhan ini, dengan berkata, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat kelegaan” (Matius 11:29). Namun kita tidak bisa belajar apa-apa dari perikop ini, karena kita tidak menemukan contoh dari apa yang JC katakan.


Marilah kita mencari teladan JC dalam memikul kuk yang berisi firman Tuhan ini. Tapi betapa kagetnya kita, saat kita sampai pada peristiwa JC berdoa di taman Getsemani, dimana JC mencoba meminta agar cawan penderitaan dilalukan daripadaNya. Mungkin dalam hati anda dan juga saya berpikir, mengapa JC berani menyuruh kita belajar dariNya, sementara Dia sendiri meminta agar tidak memikul kuk yang berisi firman Tuhan? Bukankah JC sebelum-sebelumnya begitu tegas membawa perintah Bapa?Ya begitu banyak pertanyaan di kepala kita, mungkin kita mulai berani berkata sungguh tidak pantas orang Kristen tidak mau melakukan firman Tuhan. Itu dosa!


Tanpa sadar, sebenarnya ketika kita sedang memikul kuk yang berisi firman Tuhan, kita itu seperti sedang memikul kuk yang berisi dosa. Kita begitu berbeban berat, karena kita begitu takut kalo sampai kita lepaskan kuk yang berisi firman Tuhan ini. Kita takut Tuhan akan marah dan tidak terbayangkan akibatnya. Kita memandang Tuhan sama seperti Tuhan yang marah besar terhadap dosa. Bukankah kuk yang kita pikul berisi firman Tuhan? Bukan dosa.


Ingat JC berkata belajarlah padaKu karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Bukan karena Aku penuh kemarahan ataupun kemurkaan. Itulah sebabnya ketika JC merasa tidak kuat dan mau mati rasanya (peristiwa Getsemani) JC pun memohon agar dilalukan dari cawan penderitaan. Ini bukan soal tidak pantas, tapi ini berbicara Tuhan yang tidak sama saat marah terhadap dosa, tapi Tuhan yang lemah lembut yang mau mendengarkan keluhan dari yang memikul kuk yang berisi firman Tuhan.


JC kemudian berdoa terus melampiaskan semuanya, hingga berkeringat darah. Dan setelah berdoa, entah berapa lama kemudian, JC bangkit dan penuh keyakinan mau memikul kuk yang berisi firman Tuhan. Saya tidak tahu apa yang terjadi, dalam Lukas 22:43 disebutkan malaikat datang untuk memberikan kekuatan. Tapi yang jelas JC kemudian seperti memperoleh apa yang dikatakan sebagai “jiwamu akan mendapatkan kelegaan”. Matius 11:30, sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanku pun ringan.


Belajarlah dari JC, sosok yang kita anggap sempurna, namun Dia tidak segan-segan berkata tidak bisa jika memang tidak bisa kepada Bapa. Apalagi kita yang tidak sempurna. Matius 11:28 Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu


| 9:32:00 AM




[stories] [tag] [contact] [archive]